nusakini.com - Kinerja tanam padi di Provinsi Lampung mengalami peningkatan yang cukup berarti. Dari seluas 656.023 ha pada tahun 2014, meningkat seluas 58.638 ha sehingga menjadi 714.662 ha pada tahun 2015. Secara Nasional Provinsi Lampung menempati urutan kedua setelah Provinsi Jawa Timur.

Demikian juga peningkatan produksi padi yang naik sebesar 321.831 ton (9,69%) menjadi 3,6 juta ton lebih GKG. Pada tahun 2015 Provinsi Lampung surplus beras sebanyak 1 juta ton.

Demikian disampaikan Pj.Sekdaprov Lampung Sutono mewakili Gubernur Lampung pada acara pelepasan pengiriman 30.000 Ton Beras Hasil Produksi Petani Lampung oleh Perum Bulog Divre Lampung menuju Provinsi Medan, Aceh, Riau dan Jambi hari ini Jum'at (9/9/2016) di Pelabuhan II Panjang.

Menurut Kepala Perum Bulag Divre Lampung Dindin Samsudin Perum Bulog diberikan mandat oleh Pemerintah untuk mengamankan stok pangan, menstabilkan harga tingkat produksen dan konsumen. Pengamanan harga ditingkat produksen dengan melakukan pembelian gabah/beras sesuai dengan Inpres no. 5 tahun 2015, penstabilan harga ditingkat konsumen dengan melakukan operasi pasar.

Untuk mewujudkan kedaulatan pangan, Perum Bulog mentargetkan penyerapan gabah/beras sebesar 3,9 juta ton setara beras. Target tersebut tersebar di 26 Divre yang tersebar di 35 Provinsi di Indonesia. Sedangkan Bulog Lampung melakukan penyerapan gabah/beras petani sebesar 125.000 ton beras PSO dan 25.000 ton beras komersial. Divre Lampung merupakan salah satu dari 7 Divre penyangga pangan nasional. Mengingat Provinsi Lampung mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal dan surplus sehingga dapat mensuplay kebutuhan beras ke Provinsi lainnya. Oleh karena itu hari ini Perum Bilog Divre Lampung melakukan pengiriman beras (move nasional) ke Provinsi Medan, Aceh, Riau dan Jambi sebanyak 30.000 ton.

Adapun rincian pengiriman ke Provinsi Aceh 6.000 ton, Medan 3.000 ton, Jambi 17.500 ton dan Riau 2.500 ton.

Selanjutnya Dindin Samsudin menjelaskan bahwa Perum Bilog Divre Lampung sampai dengan 8 September 2016 telah menyerap beras petani Lampung sebesar 130.000 ton atau 104% dari target PSO. Realisasi penyerapan beras tahun 2016 apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya merupakan pengiriman tertinggi ke Provinsi lainnya. Sedangkan dari 7 Divre penyangga pangan nasional, Provinsi Lampung menduduki peringkat pertama.

"Pengiriman beras lokal hasil petani pada tahun 2016 merupakan yang pertama kali dalam sejarah Bulog Divre Lampung. " katanya.

Dindin mengatakan "belum pernah sekalipun Bulog Divre Lampung dapat mengirimkan beras hasil pengadaan lokal untuk kebutuhan pangan; pengiriman ini merupakan prestasi yang pertama kali bagi Provinsi Lampung" demikian mengakhiri laporannya.(p/mk)